Ok. Saya ini anaknya enggak kreatif. Asli.
Enggak bisa gambar, enggak punya ide mainan buat anak kecil, enggak ngerti harus gimana dalam memanfaatkan waktu luang anak. Hehe..
Makanya, dari uang yang saya pegang, saya menganggarkan jumlah yang cukup besar untuk membeli mainan-mainan kreativitas. Ya karena saya enggak punya ide mau bikin apa, dan yang terpenting adalah, GIMANE CARANYAAA???
Tapi ternyata itu aja enggak cukup, karena, dari yang saya baca, anak balita di masa pertumbuhan otak yang lagi cangih-canggihnya ini, membutuhkan BANYAK SEKALI stimulasi. Motorik kasar, motorik halus, kognitif, agama, bahasa, psiko sosial, kegiatan seni.
Saya udah sengaja menyekolahkan abib di playgroup untuk main sambil belajar. Sepekan tiga kali, dari jam 7.30-10.30. Lalu memasukkan dia sekolah berenang, sepekan sekali, 30 menit. Juga memasukkan dia ke kelas sempoa, sepekan dua kali, 90 menit. Sempoa ini, kalo untuk balita, enggak dipaksa harus baca/nulis/itung dll. Dia Cuma ngajak anak main, menyeimbangkan otak kanan dan kiri melalui pembelajaran motorik halus-kasar dan kognitif.
Banyakan mainnya kok. Niatnya sih tadinya buat bantuin saya aja, dan sekalian buat saya belajar.
Tapi kan waktu luangnya masih banyak ya. Setelah sekolah/les, dia biasanya tidur. Lalu makan siang. setelah itu? DUARR…
Belom lagi waktu luang saat bangun pagi sampai ke waktu les. Itu juga ada 3-4 jam kosong. Kalo enggak saya kasih kegiatan, nanti dia minta nonton tv. Sementara, saya enggak mau nyalain tv pagi-pagi. Untung kalo soal gadgets sih dia disiplin, Cuma sabtu minggu aja dia boleh main gadgets. Itu juga dibatasi waktunya.
Sekali lagi saya ingatkan, saya enggak kreatif. Hahaha..maka waktu luang Abib adalah penderitaan buat saya. Karena bingung yang tiada tara. Agak gila kalo saya tambahin lesnya. Tapi lebih gila kalo saya biarin main seadanya, nonton tv sesorean, atau bengang bengong gak keruan.
Akhirnya, saya membaca BANYAK buku juga web soal perkembangan anak, apa yang paling penting untuk diketahui anak sesuai milestone, dan yang terpenting: CONTOH KEGIATAN. Hahahaha.. setelah itu, ehem, saya bikinin time table buat kegiatan Abib sehari-hari di excel.
Ok, hal ini semata-mata saya lakukan karena saya sadar, saya ini anaknya sangat disiplin sama waktu dan sangat suka sama time table. Saya paham benar, bahwa tabel kegiatan ini akan sangat membantu saya.
Isinya sih saya sesuaikan aja dengan sasaran saya: Life Skills.
Jadi, saya bikin tematik per bulan. Contohnya, di februari, tema yang akan kita mainkan dan pelajari adalah makanan minuman. So, saya bikin berbagai kegiatan setiap hari yang berkaitan dengan makanan minuman, dari berbagai aspek; motorik kasar, motorik halus, kognitif, agama, bahasa, psikososial dan seni. Seru!
Bayangkan sebuah permainan menyenangkan, seperti petak umpet. Disitu ada kegiatan motorik kasar (berlari, strategi bersembunyi dll), lalu kognitif (berhitung), kemudian bahasa (mencari dengan memanggil, membahas tempat terbaik untuk bersembunyi dll). Seru kan? Mana sadar dia, kalo sebenarnya dia sedang belajar, dan bukan sekadar main.
Dulu waktu abib masih kecil, saya pernah bikin juga. tapi lebih sederhana, tentunya. Karena kan dia masih kecil, jenis kegiatannya juga belum variatif seperti sekarang. setelah itu, dia masuk sekolah. Saya pikir, sudah bereslah urusan belajar di sekolah. Sisanya dirumah bisa leyeh2 aja sama saya, atau kita pergi main keluar, atau apalah.
Ternyata, saya keteteran.
Ya karena abib anak yang amat aktif, dia HAUS KEGIATAN BANGET. Ujungnya malah rese, karena bosan, tidak ada hal baru yang dia pelajari. Gangguin saya masak, gangguin saya kerja, males tidur, bikin percobaan-percobaan berbahaya (misalnya telentang, kepala dibawah, dari senderan sofa. Atau main trampolin sambil bawa panci dll).
Hal ini, pada akhirnya, berdampak sistemik. Dia rese, saya kesel, lalu ngomel. Kemudian diomelin, mengakibatkan dia tantrum. Dia tantrum, saya tambah emosi. Gitu aja terus sampe kiamat. Padahal kan ini salah saya, di awal. Kenapa membiarkan dia tanpa kegiatan yang bermanfaat?
Udah tau anaknya petakilan.
Setelah saya menerapkan modul belajar ini, keadaan tentunya JAUH LEBIH BAIK. Dia senang, karena kita bikin permainan lari-lari, ngumpet, kejar-kejaran, mewarnai, menggambar, ngacak2, masak, playdoh, beberes, main pasir, main air, eksplor lingkungan dll setiap hari. Dampaknya, makan jadi makin banyak, tidur jadi amat nyenyak.
Dampak di saya, tentunya lebih membahagiakan. Anak tenang, dan bahagia, adalah dambaan setiap ibu. BENER GAK?
Lagian seneng aja liat kemajuannya. Setiap permainan yang kita lakukan itu, menciptakan suatu pencapaian pada perkembangan otak Abib. Anaknya jadi tambah pinter, dan sehat.
Bosen banget sih bikin tabel kegiatan begituan, untuk SATU TAHUN penuh. Langsung berasa guru, merangkap kepala sekolah saya inih. Tapi ya mau gimana lagi?
Jatohnya memang seperti home schooling. Ya, konsep home schooling ini, menurut saya, memang ok. Tapi abib kan senang bertemu orang baru, makanya saya masukin sekolah. Dan, buat saya, homeschooling aja ya enggak cukup untuk Abib. Sekolah aja, juga enggak cukup buat abib. Di sekolah banyak pengaruh buruk, maka harus saya atasi dengan menguatkan prinsipnya, di rumah. Di rumah aja, dia kurang bersosialisasi, maka dia sekolah. Ya gitulah. Nasib jadi orangtua. Hahaha..
Tips-tips khusus:
1. Buat emak2 kreatif, BERUNTUNGLAH anda. Gak usahlah capek2 bikin tabel kaya saya. Kalo mau, boleh loh berbagi ke saya. Huhuhuhu..
2. Buat yang suka sama tabel kaya saya, ini saya kasih beberapa referensi:
– Buku Child’s Play-Maja Pitamic
– Buku membesarkan anak hebat dengan metode montessori-Tim Seldin
– http://anakjempolan.wordpress.com
– Buku mencetak generasi rabbani-ummu ihsan choiriyah (untuk yang muslim)
– Buku parenting without borders- Christine Gross-Loh
– Buku How Children succed-Paul Tough
– Buku The Creative Family-Amanda Blake Soule
– http://activityvillage.co.uk
– http://www.kidsactivitiesblog.com
3. Sebenernya, tabel saya ini nampak seperti kegiatan untuk anak-anak yang home schooling ya? Jadi mungkin bisa juga dapetin inspirasi dari web-web home schooling.
4. Seperti biasa, konsisten dan sabar. Karena kita kan ibu ya, bukan guru. Enggak digaji buat ngejalanin kurikulum. Ditambah kegiatan-kegiatan lain yang BANYAK banget, kadang suka naik turun moodnya. Ya males, ya pms, yagitudeh.
5. Saya amat terbantu dengan banyak baca buku untuk anak2, nontonin film-film masa kecil, kaya beethoven, annie, paddington dll yang bikin saya inget, gimana rasanya jadi anak kecil. Ini membuat saya jadi lebih bisa berinteraksi dengan cara berpikir kekanakan abib. *helaNafas
6. Oh iya, saya ini juga terinspirasi dari tante saya yang membesarkan kedua anak lelakinya, yang kinestetik, dengan sukses besar. Dia bekerja kantoran, tapi selalu masih sempat bikin review pelajaran anak-anaknya. Jadi, dia catet apa aja yang jadi target sekolahnya untuk semester/bulan ini, kemudian dia bikin ringkasan agar memudahkan anak-anaknya mengulang pelajaran dirumah. So, anak-anaknya selalu selangkah lebih maju ketimbang teman2 sekolah, karena sudah lebih dulu mempelajari materi yang akan diajarkan guru.
Dia kerja kantoran aja bisa, masa saya yang kerja cabutan, enggak bisa?
Karena belajar itu harusnya menyenangkan. Dan itu yang harus ada di kepala Abib sampe tua. Senang belajar….
nyontek mbaaakk 😀
hahahaha….aku bikinnya belom full sampe desember. nanti deh kalo udah full, aku bagikan link nya
Sudah terpikir ikut TPA atau pengajian anak mbak di lingkungan kalau ada?
sudah ikut sebenarnya sekarang, hehe, baru jalan 3 minggu. tapi cuma senin-selasa sore aja, karena kalo tiap hari takut bosen. lagian sebenarnya lebih eefektif ngajak menghapal dan mengaji dirumah setiap hari. ke masjid agar terbiasa aja sejak kecil…
Iya mbak bener. Ga perlu tiap hari asal konsisten. Manusia kan pasti ada bosennya. Aku seneng banget mbak baca-baca pendidikan anaknya. Sangat saya banget caranya. Doain ya bisa nerapin 🙂
hihihihi…iyaaaa. alhamdulillah. iyaaa, semangat semangaaaat!!
Boleh ikutan liat tabel kegiatanya mba?pengin ikut2an…
hehehhee…boleh aja. sini emailnya. tapi mungkin harus tetap beli buku2nya ya. karena banyak kegiatan yang saya tulisin halaman dari buku2 tersebut aja, biar ga ribet.
Email ku indunindung@gmail.com
Aku slh satu penggemar tulisan mb lho.
dah tak ubek2 blog nya.
Btw kok dah nggak byk lg mb tulis nya akhir2 ne
Keep writing ya
Hi bun, mau nanya buku “membesarkan anak hebat dengan montessori” beli dimana ya?
haiiii
beli di pameran buku waktu itu. tapi ol shop kayanya juga ada deh,,,