Tiga Syarat Jadi Superhero

Gallery

Tadi dong saya abis nonton the amazing spiderman 2. *pamer

The-Amazing-Spider-Man-2-New-Poster-spider-man-35222096-1024-1421

Seneng karena abis liat muka andrew garfield. Cakep. Filmnya lumayan sih. Sejak the amazing spiderman 1, saya jauh lebih suka karakter spidey yang diciptakan mark webb ini. Ketimbang karakter di film spiderman sebelumnya.

Banyak omong, galau khas anak muda, bandel tapi pinter. Lebih realistis aja. Nah, di amazing spiderman 2 ini, opening scene nya seru. Penuh aksi dan gimmick 3D nya cakep banget. Pengenalan karakter-kareakter baru nya juga smooth, means skrip nya rapi. Cuma memang di filem ini agak lembek ya. Terlalu banyak adegan drama ketimbang action nya. Tapi enggak apa-apa juga sih, kan spiderman emang ceritanya remaja galau…

Ok. Seperti biasa. Saya sih enggak akan ngebahas detail film nya. Gara-gara nonton filem ini, saya jadi mikir. Bahwa jadi superheroes itu dibutuhkan banyak skill, dan bukan hanya skill berantem, nekad dan pemberani.

Jadi gini, di the amazing spiderman 2 ini, muncullah karakter penjahat baru: electro. Dia ini, max, teknisi listrik di OsCorp Industries yang –seperti biasa- hidup sendiri, freak, dan kepengen jadi pusat perhatian. Kemudian dia ngalamin kecelakaan saat memerbaiki kabel listrik yang rusak.

Akhirnya, dia berubah jadi “monster” yang bertenaga listrik, powerful, dan mengerikan banget.

Saat itulah, saya meyakini bahwa, kalo saya yg jadi spiderman, pasti saya bakalan langsung mati kesetrum. Sekian.
Hahahaha…

Sebab, disitu, peter parker ini kan memang anak pinter, jago science dan ngerti banget bahwa menghadapi listrik, dia harus gimana. Denngan membandingkan penanganan listrik dengan air, magnet, batere dll. Ya kan, pinter kan fisika nya. Lah saya. Hahahaha..

Kemudian saya jadi inget karakter iron man, yang PINTER banget, melek teknologi dan kaya raya. Begitu juga batman. Atau setidaknya harus pinter ngatur strategi dan bisa mikir cepet deh.

Maka, untuk jadi superhero yang unggulan: DIA HARUS SMART, WELL PLANNED DAN MELEK TEKNOLOGI.

Kemudian,

Di the amazing spiderman 2 ini (Asiiikk lama2 spoiler hahaha), peter kembali lagi kehilangan. Orang yang dia cintai meninggal. (eniwei saya suka banget scene ini, bahwa itu orang meninggal. Realistis bgt hahaha..)di amazing spiderman 1, pamannya meninggal. Sementara sejak awal, orangtuanya menninggal.

Resiko mengambil pekerjaan MULIA menjadi penyelamat umat manusia di dunia itu adalah: siap kehilangan segala-galanya ya kan?

Maka, menurut saya, superheroes itu akan lebih maksimal kerjanya kalo enggak punya keluarga, atau kepentingan pribadi yang mengganggu pekerjaan. Ya gak? Sebab, nanti ujungnya dia harus memilih antara pekerjaan mulianya dengan melindungi kehidupan berkeluarganya. Karena kita enggak bisa menyelamatkan semuanya.

Anda enggak bisa menyelamatkan dunia dalam kondisi hati sedang galau. Hihihihi..

Maka, syarat kedua untuk jadi superhero unggulan: DIA HARUS SIAP HIDUP SENDIRI SELAMA-LAMANYA. Atau minimal SIAP MENDAHULUKAN KEPENTINGAN ORANG BANYAK DULU DIATAS KEPENTINGAN PRIBADINYA.

Selanjutnya…
Memiliki harapan dan keyakinan akan terwujudnya harapan itu, adalah WAJIB bagi seorang superhero. Jadi, terkait dengan poin kedua, superhero gak boleh labil. Gak boleh putus asa, dan gak boleh susah move on.

Karena, keberadaan seorang superhero sejatinya adalah agar mampu memberikan harapan bahwa keadaan akan membaik. Bahwa masih ada orang yang benar-benar mau membantu dengan ikhlas. Bahwa semua orang akhirnya masih bisa membaca berita baik, dan bisa menyikapi kepelikan situasi dengan terus optimis.

Maka dari itu, superhero harus senantiasa positive thinking. Moodnya harus selalu bagus, dan harus selalu yakin bahwa segala harapan baik yang dititipkan padanya, akan terwujud. Kita gak akan bisa ngasih sesuatu, yang kita
bahkan tidak punya, toh?

Nah, jadi syarat ketiga untuk jadi superhero unggulan: HARUS SELALU PUNYA PIKIRAN BAIK, PUNYA HARAPAN DAN KEYAKINAN.

**

Sebenarnya, dalam dunia kita yang NYATA ini, ada gak sih superhero? Saya rasa ada. Ok. Mungkin dia enggak bisa terbang, gak bisa bikin robot yang bisa ngelakuin apapun, gak bisa ngeluarin jaring laba-laba dari pergelangan tangan, enggak bisa berubah jadi monster ijo, atau gak punya palu gede yang bisa ngancurin gedung…

Tapi orang yang memiliki kemampuan pemenuhan tiga syarat superhero tadi, kan ada. Dia smart, dia mendahulukan kepentingan masyarakat dan dia selalu punya harapan.

Bagus juga ya buat syarat memilih presiden, Juni nanti. Hahahaha…

#AhSudahlah

Buat saya, cerita superhero ala amerika itu memang bullshit. Harapan dan impian yang diiming-iming sekaligus pencitraan lewat film.

Sebab, bibit-bibit superhero, ada di setiap kita. Percaya deh.

Tentunya, dengan konsep yang lebih sederhana ya. Sebab mana ada orang yang se-sempurna itu. hehe..

Coba ingat-ingat. Dari dulu, orangtua kita pasti akan melotot kalo kita gak mau berbagi yang kita punya. Orangtua kita akan memaksa kita, memaksakan dirinya sendiri untuk bekerja lebih keras, agar anak2nya jadi pintar, bisa sekolah sampe jenjang tertinggi. Orangtua kita, yang sering kita boongin, yang enggak pernah tau bahwa dulu kita sering bolos, gak pernah putus berdoa untuk kebaikan kita.

Tandanya mereka punya keyakinan bahwa anaknya, senakal-nakal anaknya, pasti nantinya akan baik, sukses dan bahagia.
Itu bekal yang cukup untuk kita bisa memenuhi tiga syarat menjadi superhero ideal.

Kita sudah dibekali dengan pendidikan, pelajaran berbagi dan contoh harapan serta keyakinan.
Musuh kita sekarang, bukan electro. Bukan loki. Bukan joker. Dan bukan aldrich killian. Jadi, gak usahlah terlalu serius belajar bela diri atau menembak.

**

Sekarang tinggal bercermin dan tanya sama diri sendiri. Mau gak, berbuat sesuatu? *Grin

285668_257588117678896_1046341170_n

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s